Sabtu, 08 Juni 2013

Curhat sore - I'm Fine


“I give up. I’m tired. I’m gonna stop for look around.it’s enough.” Atau setidaknya, kata-kata itulah yang meluncur dari mulutku dengan terbata-bata beberapa bulan yang lalu. Waktu itu pertengahan Februari, dan aku baru saja mengalami patah hati untuk yang kesekian kalinya. For the hundreds time, I feel the broken heart. I feel the pain. Again.

Setelah aku mengikrarkan untuk menyerah, suatu hari ada yang mendekatiku –tidak, bukan. Dia sudah lama ada disitu, berdiri tepat di depanku sejak lama. Namun aku terlalu buta untuk memahaminya. Aku terlalu tidak mempercayai diriku sendiri untuk yakin bahwa dia memang tepat di depanku.

Membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk bisa mempercayainya. Membutuhkan keberanian besar untuk bisa melangkah ke dalam pelukannya. Membutuhkan dorongan yang luar biasa kuat bagiku agar aku mampu menjilat kembali ludahku.

Tapi ketika kekecewaan itu datang lagi, ketika kesedihan itu merajai lagi, ketika raungan tangisanku ternyata tidak dapat kubendung lagi, aku hanya bisa terduduk lemas. Aku tidak mampu melawannya. Karena kali ini aku sudah lelah.

Aku menysal karena aku terlambat menyadari bahwa aku menyayangimu. Aku menyesal karena kini aku harus menghadapi kelelahan dan kesakitan yang luar biasa. Aku juga sangat menyesal, mengapa aku harus membuka hatiku untukmu, jika akhirnya akan begini lagi.

Namun satu hal yang akan ku ingat seumur hidupku, kata-kata yang pernah kamu utarakan kepadaku. “Jangan cengeng dek.